Sabtu, 21 November 2015

Asuhan Keperawatan Meningitis



Asuhan Keperawatan Meningitis
A.      Definisi
Meningitis Bakterialis adalah suatu infeksi purulen lapisan otak yang pada orang dewasa biasanya hanya terbatas di dalam ruang subaraknoid, namun pada bayi cenderung meluas sampai kerongga subdural sebagai suatu efusi atau empiema subdural (leptomeningitis), atau bahkan kedalam otak (meningoensefalitis). (Satyanegara, 2010)
B.      Etiologi
1.       Pada orang dewasa, bakteri penyebab tersering adalah Diplococcus pneumonia dan Neiseria meningitides, stafilokokus, dan gram negative
2.       Pada anak-anak bekteri tersering adalah Hemophylus influenza, Naiseria meningitides dan  Diplococcus pneumonia
(Satyanegara, 2010)
C.      Manifestasi Klinis
1.       Neonatus : Menolak untuk makan, reflex menghisap kurang, muntah diare, tonus otot melemah, menangis lemah
2.       Anak-anak dan remaja : demam tinggi, sakit kepala, muntah, perubahan sensori, kejang, mudah terstimulasi, fotophobia, delirium, halusinasi, maniak, stupor, koma, kaku kuduk, tanda kernig dan brudzinzki positif, ptechial (menunjukkan infeksi meningococcal)
3.       Ciri khas : penderita yang tampak sakit berat,demam akut yang tinggi, kesadaranyang menurun (latergi atau gaduh gelisah), nyeri kepala, muntah dan kaku kuduk.
Pemeriksaan Penunjang
1.       Pungsi lumbal dan kultur CSS : Jumlah leukosit (CBC) meningkat, kadar glukosa darah menurun, protein meningkat, tekanan cairan meningkat, asam laktat meningkat, glukosa serum meningkat, identifikasi organisme penyebab
2.       Kultur darah,  untuk menentapkan organisme penyebab
3.       Kultur urin, untuk menetapkan organisme penyebab
4.       Kultur nasopharing, untuk menetapkan organisme penyebab
5.       Elektrolit serum, meningkat jika dehidrasi; Na+ naik dan K+ turun
6.       Osmolaritas urin, meningkat dengan sekresi ADH
7.       MRI, CT-Scan/Angiografi
Penatalaksanaan
1.       Obat anti inflamasi
a.       Meningitis Tuberkulosa
·         Isoniazid 10-20 mg/kg/24 jam oral, 2 kali sehari maksimal 500 gr selama 1 ½ tahun
·         Rifamfisin 10-15 mg/kg/24 jam oral 1 kali sehari selama 1 tahun
·         Streptomisin Sulfat 20-40 mg/kg/24 jam sampai 1 minggu, 1-2 kali sehari, selama 3 bulan
b.      Meningitis bacterial, umur <2 bulan
·         Sefalosporin generasi ke-3
·         Ampisilin 150-200mg (400 gr)/Kg/24 jam IV, 4-6 kali sehari
c.       Meningitis bacterial, umur >2 tahun
·         Ampisilin 150-200mg (400 gr)/Kg/24 jam IV, 4-6 kali sehari
·         Sefalosporin generasi ke-3
2.       Pengobatan Simtomatis
a.       Diazepam IV 0,2-0,5 mg/kg/dosis, atau rectal 0,4-0,6 mg/kg/24 dosis kemudian dilanjutkan dengan fenitonin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari
b.      Turunkan demam dengan antipiretik parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosissambil di kompres air
3.       Pengobatan Suportif
a.       Cairan intravena
b.      Pemberian O agar konsentrasi oksigen berkisar antara 30-50%

D.      Masalah yang lazim muncul (Diagnosa NANDA 2015-2017)
1.       Ketidakefektifan pola nafas
2.       Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3.       Hipertermia b/d proses infeksi
4.       Kekurangan volume cairan
5.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
6.       Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b/d oedema serebral/penyumbatan aliran darah
7.       Nyeri akut b/d proses infeksi
8.       Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler
9.       Resiko cedera b/d kejang
10.   Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh berkurang

E.       Rencana Keperawatan
Klik http://nerssadam.blogspot.co.id/2015/11/asuhan-keperawatan-nanda-nic-noc-edisi-9.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar