Jumat, 03 Juni 2016

Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC 2015-2017 - Defisiensi Pengetahuan


No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
2
Defisiensi Pengetahuan
Definisi:
Ketiadaan atau defisisensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topic tertentu
Batasan Karakteristik :
·   Perilaku Hiperbola
·   Ketidakakuratan mengikuti perintah
·   Ketidakakuratan melakukan tes
·   Perilaku tidak tepat (hysteria, bermusuhan, agitasi, apatis,)
·   Pengungkapan masalah
Factor yang berhubungan
·   Keterbatasan kognitif
·   Salah interpretasi informasi
·   Kurang pajanan
·   Kurang minat dalam belajar
·   Kurang dapat mengingat
·   Tidak familier dengan informasi
NOC
·  Knowledge : Disease Process
·  Knowledge : Health Hehavior
Kriteria Hasil :
·  Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program pengobatan
·  Pasien dan keluarga mampu melaksakan prosedur yang dijelaskan secara benar
·  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC
Teaching : Disease Proses
·  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
·  Jelaskan patofisiologidari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
·  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
·  Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
·  Sediakan informasi pada pasien tentang  kondisi, dengan cara yang tepat
·  Hindari jaminan yang kosong
·  Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
·  Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan ata proses pengontrolan penyakit
·  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
·  Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
·  Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas local, dengan cara yang tepat
·  Intruksikan pasien mengenal tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

Sabtu, 21 November 2015

Asuhan Keperawatan Meningitis



Asuhan Keperawatan Meningitis
A.      Definisi
Meningitis Bakterialis adalah suatu infeksi purulen lapisan otak yang pada orang dewasa biasanya hanya terbatas di dalam ruang subaraknoid, namun pada bayi cenderung meluas sampai kerongga subdural sebagai suatu efusi atau empiema subdural (leptomeningitis), atau bahkan kedalam otak (meningoensefalitis). (Satyanegara, 2010)
B.      Etiologi
1.       Pada orang dewasa, bakteri penyebab tersering adalah Diplococcus pneumonia dan Neiseria meningitides, stafilokokus, dan gram negative
2.       Pada anak-anak bekteri tersering adalah Hemophylus influenza, Naiseria meningitides dan  Diplococcus pneumonia
(Satyanegara, 2010)
C.      Manifestasi Klinis
1.       Neonatus : Menolak untuk makan, reflex menghisap kurang, muntah diare, tonus otot melemah, menangis lemah
2.       Anak-anak dan remaja : demam tinggi, sakit kepala, muntah, perubahan sensori, kejang, mudah terstimulasi, fotophobia, delirium, halusinasi, maniak, stupor, koma, kaku kuduk, tanda kernig dan brudzinzki positif, ptechial (menunjukkan infeksi meningococcal)
3.       Ciri khas : penderita yang tampak sakit berat,demam akut yang tinggi, kesadaranyang menurun (latergi atau gaduh gelisah), nyeri kepala, muntah dan kaku kuduk.
Pemeriksaan Penunjang
1.       Pungsi lumbal dan kultur CSS : Jumlah leukosit (CBC) meningkat, kadar glukosa darah menurun, protein meningkat, tekanan cairan meningkat, asam laktat meningkat, glukosa serum meningkat, identifikasi organisme penyebab
2.       Kultur darah,  untuk menentapkan organisme penyebab
3.       Kultur urin, untuk menetapkan organisme penyebab
4.       Kultur nasopharing, untuk menetapkan organisme penyebab
5.       Elektrolit serum, meningkat jika dehidrasi; Na+ naik dan K+ turun
6.       Osmolaritas urin, meningkat dengan sekresi ADH
7.       MRI, CT-Scan/Angiografi
Penatalaksanaan
1.       Obat anti inflamasi
a.       Meningitis Tuberkulosa
·         Isoniazid 10-20 mg/kg/24 jam oral, 2 kali sehari maksimal 500 gr selama 1 ½ tahun
·         Rifamfisin 10-15 mg/kg/24 jam oral 1 kali sehari selama 1 tahun
·         Streptomisin Sulfat 20-40 mg/kg/24 jam sampai 1 minggu, 1-2 kali sehari, selama 3 bulan
b.      Meningitis bacterial, umur <2 bulan
·         Sefalosporin generasi ke-3
·         Ampisilin 150-200mg (400 gr)/Kg/24 jam IV, 4-6 kali sehari
c.       Meningitis bacterial, umur >2 tahun
·         Ampisilin 150-200mg (400 gr)/Kg/24 jam IV, 4-6 kali sehari
·         Sefalosporin generasi ke-3
2.       Pengobatan Simtomatis
a.       Diazepam IV 0,2-0,5 mg/kg/dosis, atau rectal 0,4-0,6 mg/kg/24 dosis kemudian dilanjutkan dengan fenitonin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari
b.      Turunkan demam dengan antipiretik parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosissambil di kompres air
3.       Pengobatan Suportif
a.       Cairan intravena
b.      Pemberian O agar konsentrasi oksigen berkisar antara 30-50%

D.      Masalah yang lazim muncul (Diagnosa NANDA 2015-2017)
1.       Ketidakefektifan pola nafas
2.       Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3.       Hipertermia b/d proses infeksi
4.       Kekurangan volume cairan
5.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
6.       Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b/d oedema serebral/penyumbatan aliran darah
7.       Nyeri akut b/d proses infeksi
8.       Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler
9.       Resiko cedera b/d kejang
10.   Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh berkurang

E.       Rencana Keperawatan
Klik http://nerssadam.blogspot.co.id/2015/11/asuhan-keperawatan-nanda-nic-noc-edisi-9.html

Jumat, 20 November 2015

Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC Edisi 9


No

Diagnosa

Tujuan
& Kriteria Hasil

Intervensi

1

Ansietas
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar
disertai respon autnom (sumber sering kali tidak diketahui oleh individu)
Batasan Karakteritik
·   Perilaku :
Penurunan produktivitas, gerakan yang ireleven, gelisah, melihat sepintas,
insomnia, kontak mata yang buruk, mengekspresikan kekawatiran karena
perubahan dalam peristiwa hidup, agitasi, mengintai, tampak waspada
·   Affektif :
Gelisah, distress, kesedihan yang mendalam, ketakutan, perasaan yang tidak
adekuat, berfokus pada diri sendiri, peningkatan kewaspadaan, iritabilitas, gugup
senang berlebihan, rasa nyeri yang meningkat, peningkatan ketidakberdayaan yang
persisten, bingung, menyesal, ragu, khawatir
·   Fisologis
: Wajah tegang, tremor tangan, peningkatan keringat, peningkatan ketegangan,
gemetar, suara bergetar
·   Simpatik :
Anoreksia, Eksitasi kardiovaskuler, diare, mulut kering, wajah merah, jantung
berdebar, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, peningkatan
pernafasan, pupil melebar, kesulitan bernafas, vasokontriksi supervisial, lemah,
kedutan pada otot
·   Parasimpatik
: Nyeri Abdomen, penurunan tekanan darah, penurunan denyut nadi, diare, mual,
vertigo, letih, gangguan tidur, kesemutan pada ektremitas, sering berkemih,
ayangan, dorongan segera berkemih
·   Kognitif :
Menyadari gejala fisiologis, bloking fikiran, konfusi, penurunan lapang
persepsi, kesulitan berkonsentrasi, penurunan kemampuan untuk belajar dan pemecahan
masalah, lupa, khawatir, melamun, cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
Perubahan (status ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran), Pemajanan
Toksin, Terkait keluarga, Herediter, kebutuhan yang tidak terpenuhi

NOC
·   Anxiety self-kontrol
·   Anxiety level
·   Coping
Kriteria Hasil :
·   Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan
gejala cemas
·   Mengidentifikas, mengungkapkan, dan menunjukkan
teknik untuk mengontol cemas,
·   Vital sign dalam keadaan normal
·   Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC
Anxiety Reduction (Penurunan
Kecemasan)
·   Gunakan pendekatan yang menenangkan
·   Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku
pasien
·   Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
selama prosedur
·   Pahami prespektif pasien terhadap situasi stress
·   Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
·   Dorong keluarga untuk menemani anak
·   Lakukan back/ neck rub
·   Dengarkan dengan penuh perhatian
·   Identifikasi tingkat kecemasan
·   Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
·   Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
·   Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·   Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Bersambung... >>Defisiensi Pengetahuan